Sedikit Info Seputar
Beredar Percakapan ‘Settingan’ Kasus Chat Mesum Atas Namakan Humas Polda Metro, Polisi: Ini Fitnah
Terbaru 2017
- Hay gaes kali ini team aplikasi gratis hp android, kali ini akan membahas artikel dengan judul Beredar Percakapan ‘Settingan’ Kasus Chat Mesum Atas Namakan Humas Polda Metro, Polisi: Ini Fitnah, kami selaku Team aplikasi gratis hp android telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai aplikasi gratis hp android. semoga isi postingan tentang
Artikel Berita,
Artikel Islam,
Artikel Kabar,
Artikel Muslim,
Artikel Terkini, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul:
Berbagi Info Seputar
Beredar Percakapan ‘Settingan’ Kasus Chat Mesum Atas Namakan Humas Polda Metro, Polisi: Ini Fitnah
Terbaru
link: Beredar Percakapan ‘Settingan’ Kasus Chat Mesum Atas Namakan Humas Polda Metro, Polisi: Ini Fitnah
Berbagi Beredar Percakapan ‘Settingan’ Kasus Chat Mesum Atas Namakan Humas Polda Metro, Polisi: Ini Fitnah Terbaru dan Terlengkap 2017
Yes Muslim - Sebuah penggalan percakapan pesan singkat mengatasnamakan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono dengan seseorang yang membahas kasus chat mesum beredar di media sosial pada Rabu (17/5/2017). Argo menegaskan penggalan percakapan yang beredar itu hoax.
“angkat lg chat HRS, sy takut justru jadi bumerang untk kita, karena sdh beredar video klarifikasi Anonymus bahwa mereka membantah tlah meretas WA HRS, Pak Tito.” demikian bunyi pesan yang mengatasnamakan Argo.
“Di iNews TV jg abah pakar telematika tlah memaparkan analisisnya dgn rinci bahwa chat & percakapan itu hoax,” bunyi pesan selanjutnya.
Lalu, dalam pesan balasan tertulis, “intimidasi sj si Firza & Emma, paksa mreka mengakui bahwa itu mmg chatnya Firza, kita sdh biasa kan melakukan hal itu?”
“Pkny lakukan sj tugasmu, Metro TV & Kompas TV sdh d siapkan untuk melakukan framing. Hoax yang diulang2 akan dianggap benar, yang ptg Rizieq jatuh kredibilitasnya d mata publik,” demikian bunyi balasannya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Argo memastikan kalau penggalan percakapan itu adalah hoax.
“Gak benar ini. Rekayasa dan fitnah,” kata Argo kepada Kriminalitas.com di Jakarta, Rabu (17/5/2017).
Argo sendiri meminta masyarakat untuk tak mempercayai gambar itu. Dia menegaskan tak pernah berbicara seperti itu.
“Masyarakat diminta tak percaya isu hoax,” tegasnya.
Berdasarkan data yang dimiliki Kriminalitas.com, foto yang terpasang di akun Whatsapp itu tak sama dengan foto pada Whatsapp asli Argo yang kerap dimintai konfirmasi terkait pemberitaan Polda Metro Jaya.
Berikut komentar netizen :
Please report to police for follow up!
Soal Tuduhan Chat HRS-FR, Pengacara: Itu Sangat Mudah Sekali Sebagai Hasil Rekayasa
Menurut Kapitra, kliennya yang dikenal sebagai habib dan ulama kondang merasa hendak dijatuhkan dengan kasus moral.
"Beliau mengatakan tidak datang dengan alasan kasus ini bukan penegakkan hukum, tapi Habib mau dilemparkan ke dalam turbulensi moralitas. Dan ada tangan-tangan yang mendemoralisasikan Habib Rizieq," ujar Kapitra saat konferensi pers bersama tim hukum Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) di AQL Center, Tebet Utara, Jakarta Selatan, Selasa (16/5).
Kapitra menambahkan, penyidikan kasus chat mesum tidak lagi berpedoman pada konstruksi hukum. Sebab, tujuannya memang mendiskreditkan dan menjatuhkan harkat maupun martabat Habib Rizieq.
Lebih lanjut Kapitra mengatakan, Habib Rizieq dalam posisi sebagai pihak yang difitnah. Karenanya, kata Kapitra, seharusnya polisi menjerat pihak yang membuat chat mesum dan mengedarkannya.
"Bukan orang yang difitnah, dituduh ada dalam pembicaraan di konten yang didistribusikan atau diproduksi itu. Ini penegakan hukum sudah sangat rancu," ujar dia.
Karenanya, Kapitra menyebut kasus itu sulit untuk dibuktikan. "Di konten yang dipersoalkan, di dalamnya tidak ada satu pun foto Habib Rizieq," tukas Kapitra.
Karena ada target-target tertentu, sambung Kapitra, maka konten chat itu dijadikan perkara. Tujuannya untuk mempermalukan imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu.
"Jika Habib Rizieq datang, lalu dipermalukan, lalu dijadikan tersangka atas perbuatan yang tidak dilakukan, atau ditahan atas perbuatan fitnah terhadap dia, maka dikhawatirkan umat Islam akan bereaksi dan ada kegaduhan," pungkas dia.(fat/jpnn) [Ummatuna/Apikepol]