Sedikit Info Seputar
Ratapan Jin Atas Kematian Tiga Tokoh Besar, SIAPA SAJA ?
Terbaru 2017
- Hay gaes kali ini team aplikasi gratis hp android, kali ini akan membahas artikel dengan judul Ratapan Jin Atas Kematian Tiga Tokoh Besar, SIAPA SAJA ?, kami selaku Team aplikasi gratis hp android telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai aplikasi gratis hp android. semoga isi postingan tentang
Artikel Berita,
Artikel Islam,
Artikel Kabar,
Artikel Muslim,
Artikel Terkini, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul:
Berbagi Info Seputar
Ratapan Jin Atas Kematian Tiga Tokoh Besar, SIAPA SAJA ?
Terbaru
link: Ratapan Jin Atas Kematian Tiga Tokoh Besar, SIAPA SAJA ?
Berbagi Ratapan Jin Atas Kematian Tiga Tokoh Besar, SIAPA SAJA ? Terbaru dan Terlengkap 2017
Kematian seseorang kerap menyisakan kesedihan bagi mereka yang ditinggalkan. Baik keluarga, kerabat, handai tolan, dan lain sebagainya.Namun tahukah Anda, jika ternyata bangsa Jin atau makluk halus juga kerap melampiaskan kesedihan atas kematian seseorang dari bangsa manusia. Kok bisa?
Qadi Badruddin bin Abdullah as-Syibli dalam kitabnya Gharaib al-Jin mengisahkan sejumlah peristiwa yang mencatat ratapan jin atas kematian tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam, setelah kematian Rasulullah SAW.
Republika.co.id mencoba merangkum tiga contoh ratapan bangsa jin atas kematian tokoh-tokoh besar dalam sejarah, sebagai berikut:
Air Mata Kesedihan untuk Cucu Baginda Nabi
Di antara contoh fakta ratapan bangsa jin atas meninggalnya tokoh-tokoh besar dalam sejarah Islam adalah ratapan mereka saat Imam Abu Hanifah, pencetus mazhab Hanafi, meninggal dunia.
Kisah ini diceritakan oleh al-Khaliji. Ia mengatakan, ketika itu hari sudah malam, di hari wafatnya Abu Hanifah.
Orang-orang yang tengah berkumpul di kediaman Sang Imam tiba-tiba mendangar suara misterius, tidak diketahui siapa dan dari mana. Namun, dengan jelas mereka mendengar ratapan tersebut yang berbunyi, ”Ilmu fikih telah pergi maka tidak ada lagi fikih bagi kalian. Takwalah kepada Allah, kalian para penerus. Nu’man (Abu Hanifah) meninggal, lalu siapa yang akan menghidupkan malam ketika senja tiba?”