Sedikit Info Seputar
Ethiopia Blokir Layanan Medsos Selama Musim Ujian
Terbaru 2017
- Hay gaes kali ini team aplikasi gratis hp android, kali ini akan membahas artikel dengan judul Ethiopia Blokir Layanan Medsos Selama Musim Ujian, kami selaku Team aplikasi gratis hp android telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai aplikasi gratis hp android. semoga isi postingan tentang
Artikel Info News, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul:
Berbagi Info Seputar
Ethiopia Blokir Layanan Medsos Selama Musim Ujian
Terbaru
link: Ethiopia Blokir Layanan Medsos Selama Musim Ujian
Berbagi Ethiopia Blokir Layanan Medsos Selama Musim Ujian Terbaru dan Terlengkap 2017
Ethiopia Blokir Layanan Medsos Selama Musim UjianEthiopia Blokir Layanan Medsos Selama Musim Ujian
INILAHCOM, Addis Ababa - Layanan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Viber diblokir selama diselenggarakan ujian masuk perguruan tinggi di Ethiopia.
Pemblokiran ditujukan agar para calon mahasiswa 'bisa fokus dan tidak terganggu perhatian mereka' ketika menyiapkan diri mengikuti tes, kata para pejabat.
"Ini tindakan yang bersifat sementara, yang kami terapkan hingga Rabu (13/7/2016). Media sosial terbukti bisa mengganggu konsentrasi para peserta ujian," kata Getachew Reda, juru bicara pemerintah Ethiopia, seperti dilansir BBC.
Pemblokiran dilakukan ketika muncul rumor berbagai soal ujian bocor dan beredar di internet.
Ethiopia termasuk beberapa negara di Afrika yang menyensor internet, termasuk memblokir secara berkala blog milik oposisi dan situs-situs kelompok hak asasi manusia.
Kepada BBC, seorang wartawan media lokal Ethiopia mengatakan bahwa 'pemblokiran media sosial ini hanyalah langkah awal'.
"Pemerintah di sini ingin sekali mengontrol media sosial," ujar wartawan yang tidak mau disebut namanya itu.
"Mereka akan mengambil pelajaran. Jika ke depan ada aksi protes, mungkin saja pemerintah akan menutup internet," jelasnya.
Sementara itu, Daniel Berhane, editor majalah Horn Affairs, menggambarkan tindakan pemerintah 'sebagai preseden yang berbahaya'.
"Tak ada transparansi dan kita tak tahu siapa yang bertanggung jawab. Kita juga tak tahu sampai kapan pemblokiran diterapkan," kicaunya di Twitter.